Profile Pendiri Pondok Pesantren
Dra. Nyai Hj. Umroh Machfudzoh lahir pada 4 Februari 1936 M di Kabupaten Gresik. Beliau merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dari pasangan KH. Wahib Wahab dengan Hj. Siti Channah, Beliau juga merupakan cucu dari KH. Abdul Wahab Chasbullah (pendiri NU dan Rais Aam PBNU 1946-1971). Beliau juga merupakan pelopor berdirinya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sekaligus ketua Umum Pertamanya.

Nyai. Hj. Umroh Mahfudzoh menikah dengan KH. Tholchah Mansoer. Pernikahan tersebut berlangsung pada 05 Desember 1957. Dari pernikahan mereka, KH. Tholchah Mansoer dan Nyai. Hj. Umroh Mahfudzoh dikaruniai tujuh orang anak. Yaitu : Dr. Fajrul Falaakh, S.H., M.Sc, Zukhrufussurur, Dra. Hj. Nisrinun Ni’mah, Zunatul Mafruchah, S.H., Dra. Safira Machrusah, M. A dan Ir. H. Romahurmuziy, M.T.
Nyai Umroh juga aktif berpolitik, mulai dari menjadi juru kampanye Partai NU pada tahun 50 an. Kemudian Aktivitas sebagai bendahara DPW PPP mengantarkannya terpilih sebagai anggota DPRD DIY periode 1982-1987. Karir politiknya terus meningkat dari Wakil Ketua menjadi Pjs. Ketua DPW PPP DIY. Jabatan terakhir ini membawanya ke Jakarta sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Persatuan Pembangunan selama dua periode. Sempat menikmati pensiun pasca pemilu 1997, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan oleh tokoh-tokoh NU mengajak Umroh terjun kembali ke dunia politik sebagai salah satu anggota DPR RI hasil pemilu 1999 dari Fraksi Kebangkitan Bangsa.
Nyai telah merencanakan pembangunan pondok pesantren ini pada tahun 1984 bersama KH. Moh. Tolchah Mansoer. Keinginan ini harus tertunda setelah suami Nyai, Eyang Tholhah Mansur mengalami sakit keras dan mengakibatkannya wafat pada tahun 1986. Wafatnya suami, tak lantas membuat Nyai berputus asa akan cita-cita mendirikan pesantren yang berarti mengamalkan ilmunya. Nyai pun memulai merintis pondok ini baru pada tahun 1998. Di masa itu, terdapat sepuluh santri yang diasuhnya. Seiring berjalannya waktu, kian bertambah pula santri yang diasuhnya. Selama menjalani pensiun di dunia politik Nyai Umroh fokus mengembangkan pondok pesantren Sunni Darussalam.
Di sekitar pesantren inilah makam Nyai Umroh Mahfudhoh berada. Meninggalkan tanah yang menjadi saksi atas keteguhan isteri salehanya di bidang spirit pengembangan intelektualitas keagamaan. Sesampai pada tanggal 6 November 2009 Dra, Ny Hj. Umroh Machfudzoh wafat, keluarga keputusan tentang di manakah sebaiknya, Nyai Umroh yang saat itu telah menyusul suami ke alam baka, harus dimakamkan. Apakah perlu dibawa ke Bantul juga agar dapat berdekatan dengan makam mendiang suaminya, ataukah cukup di Tempelsari saja, agar para santri Darussalam leluasa berziarah ke makam Nyai mereka. Akhirnya, pertimbangan kedua menjadi pilihan. Pemakaman Nyai Umroh tak jauh dari lokasi pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari Sleman.
Sumber : Sunni Darussalam Pondok Peninggalan Nyai Umroh (nu.or.id)