Profile Yayasan

Pada perkembangan berikutnya, yayasan mendapatkan tambahan wakaf sebidang tanah seluas 245 m² untuk didirikan Madrasah Diniyyah sebagai rintisan awal berdirinya Pondok Pesantren Sunni Darussalam (PPSD). Berkat rahmat Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak, gedung madrasah diniyyah “Darussalam” tersebut sudah dapat difungsikan sejak tanggal 20 Juni 1993 M. Jumlah santri yang mengikuti kegiatan ta’lim wa ta’allum sebanyak 120 santri dengan rata-rata usia di bawah 20 tahun. Kegiatan ta’lim wa ta’allum PPSD terus mengalami perkembangan. Pada tahun 2000 yayasan mulai membangun gedung berlantai dua di atas tanah seluas 600 m² untuk asrama santri putra yang mondok atau bermukim sebanyak 50 orang. Santri putra tersebut adalah para mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di pelbagai perguruan tinggi di Yogyakarta (UIN Sunan Kalijaga, UGM, UNY, UPN, AMIKOM, dan lain sebagainya). Selain santri putra, PPSD juga menerima santri putri yang sampai saat ini berjumlah 50 santri. Dalam hal Kurikulum pendidikan, PPSD menekankan pada kurikulum berbasis keagamaan dengan melakukan kajian-kajian kitab klasik ’kitab kuning’ salafusshalih. Diantara kitab-kitab tersebut adalah; Tafsir Al-Qur’an Al-Jalalain, Riyadl Al-Sholihien, Kifayah Al-Akhyar, Al-Qowaid AlAsasiyyah Li Al-Lughoh Al-Arobiyyah, dll.
Perkembangan lebih lanjut, kegiatan ta’lim wa ta’allum PPSD adalah didirikan gedung Taman Kanak-kanak “Darussalam” Plus di atas lahan seluas 270 m². Dan gedung TK Darussalam Plus tersebut dapat difungsikan atau beroperasi pada bulan Juni tahun 2004. Jumlah siswa/siswi yang bersekolah sampai saat ini berjumlah 200 siswa. Lembaga pendidikan ini pada prakteknya memiliki titik tekan kurikulum pendidikan yang berbasis keagamaan dan menumbuhkan semangat belajar yang kreatif dan inovatif pada anak-anak sejak usia dini. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat kualitas siswa/siswi lulusan TK Darussalam Plus yang sudah dapat membaca Iqro’ dan Al-Qur’an dengan lancar bahkan 90% telah khatam 30 Juz Al-Qur’an serta dapat menulis secara tertip dan baik.
Lebih lanjut lagi, kegiatan ta’lim wa ta’allum PPSD memenuhi dan menjawab kebutuhan masyarakat untuk merealisasikan sebuah kegiatan yang tidak hanya bergerak pada bidang keagamaan secara khusus tetapi juga kegiatan yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan secara umum Setelah beberapa tahun dengan kesabaran dan keuletan para pengasuh dan keluarga maka pada 2012 dibangun Madrasah Aliyah Darussalam dengan bangunan permanen tiga lantai yang diresmikan pada tanggal 12 Desember 2012 setelah itu tahun berikutnya mulai menerima santri Aliyah yang berasal dari berbagai daerah di pulau jawa seperti Cirebon, Magelang, Banjarnegara, Temanggung dan Sleman sendiri. Perkambangan selanjutnya, setelah berjalan kurang lebih lima tahun Madrasah Aliyah maka atas kesepakatan Yayasan dan Pengasuh maka Pondok Pesantren Sunni Darussalam mulai menerima santri Tsanawiyah pada tahun 2017. Hingga sekarang Jumlah santri yang mukim kurang lebih ada 150 santri yang berasal dari Jawa maupun Luar Jawa. Yayasan ini berdomisili di Dusun Tempelsari, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Profil Pendiri Pondok Pesantren

Prof. Dr. KH. Moh. Tolchah Mansoer, S.H.
Prof. KH. Moh. Tolchah Mansoer lahir pada 10 September 1930 dikota Malang Jawa Timur. Beliau merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan KH. Mansoer dan seorang janda yang bernama Siti Nur Khatidjah. Pendidikan pertama KH. Tolchah Mansoer di peroleh di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama Jagalan Malang (1937-1945), kemudian melanjutkan di Madrasah Tsanawiyah ditempat yang sama hingga kelas III. Di Madrasah yang didirikan oleh KH. Nahrawi Thahir ini, KH. Tolchah Mansoer diasuh oleh KH. Muhammad Syukri Ghazali dan Kiai Murtaji Bisri. Pada tahun 1947, pelajar usia 17 tahun ini menjadi sekretaris Sabilillah daerah pertempuran Malang Selatan, sehingga ia harus meninggalkan sekolahnya. Baru setelah perang kemerdekaan usai, ia meneruskan sekolah di Taman Madya Malang sampai lulus tahun 1951.

Dra. Ny. Hj. Umroh Machfudzoh
Dra. Nyai Hj. Umroh Machfudzoh lahir pada 4 Februari 1936 M di Kabupaten Gresik. Beliau merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dari pasangan KH. Wahib Wahab dengan Hj. Siti Channah, Beliau juga merupakan cucu dari KH. Abdul Wahab Chasbullah (pendiri NU dan Rais Aam PBNU 1946-1971). Beliau juga merupakan pelopor berdirinya Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sekaligus ketua Umum Pertamanya. Nyai. Hj. Umroh Mahfudzoh menikah dengan KH. Tholchah Mansoer. Pernikahan tersebut berlangsung pada 05 Desember 1957. Dari pernikahan mereka, KH. Tholchah Mansoer dan Nyai. Hj. Umroh Mahfudzoh dikaruniai tujuh orang anak. Yaitu : Dr. Fajrul Falaakh, S.H., M.Sc, Zukhrufussurur, Dra. Hj. Nisrinun Ni’mah, Zunatul Mafruchah, S.H., Dra. Safira Machrusah, M. A dan Ir. H. Romahurmuziy, M.T.